Konsep Sistem
Client-Server
1.
Pendahuluan
Diawal
perkembangannya perangkat komputer adalah barang yang mahal dan mewah.
Pengembangan dan pengoperasiannya rumit dan terpusat. Namun seiring dengan
berjalannya waktu yang tadinya proses tersentralisasi dikembangakan menjadi
proses terdistribusi sampai pada end user. Hal ini sangat dipengaruhi
oleh adanya perkembangan teknologi LAN (Local Area Network) di
pertengahan tahun 1980 an. Dengan LAN sebuah PC dapat melakukan komunikasi satu
dengan lainnya dan dapat saling berbagi resource baik perangkat keras ataupun database.
LAN mampu memberikan interkonektivitas yang tidak pernah ada sebelumnya. Untuk
dapat melakukan hal tersebut dibutuhkan sebuah komputer pemproses yang
memfasilitasi dan melayani proses sharing semua resource yang ada. Perangkat
ini disebut dengan Server. Untuk melakukan Sharing File biasanya
dibutuhkan sebuah File Server begitu juga untuk sharing Printer dibutuhkan
sebuah Printer Server. Namun ternyata hal seperti ini belumlah cukup. Jumlah PC
yang bertambah dengan sangat cepat seiring dengan berkembangnya sebuah
organisasi. Jumlah end user dan client juga bertambah banyak. Kebutuhan
akan perangkat menjadi bertambah pula, tidak hanya membutuhkan sebuah printer
server, juga dibutuhkan server-server lainnya seperti server pengolahan gambar,
server pengolahan suara, dan lainnya. Server-server ini dengan database dan
applikasinya harus dapat diakses oleh beberapa PC, ataupun diakses oleh sebuah
komputer mainframe melalui sebuah LAN. Sistem seperti ini disebut Sistem
Client Server seperti digambarkan pada Gambar 1 dibawah ini.
Gambar 1. Skema Sistem Client-Server
2.
Komponen dan Fungsi
Sistem Client Server
Gambaran umum konfigurasi Client Server diperlihatkan pada gambar
2. Dengan pendekatan Client Server setiap PC dapat melakukan secara independen
sebuah pemrosesan lokal dan mensharing perangkat enterprise melalui LAN. Untuk
kasus yang lebih luas kemampuan akses dapat dilakukan melalui MAN (Metropolita
Area Network) atau WAN (Wide Area Network). Sebuah database dan
program applikasi enterprise misalnya diletakan pada sebuah server dimana
setiap end user dapat melakukan akses melalui Client Processor,
LAN dan Server seperti pada gambar 3.
Gambar-2 Host Sistem dan Sistem Client Server
a.
User
User disini adalah end user yang mengakses client untuk
mendaptkan sebuah layanan. End user bisa saja seorang manager perusahaan,
professional, karyawan di sebuah perusahaan, atau pelanggan. Ada timbul sedikit
kerancuan. Pelanggan dalam sebuah bisnis atau perdagangan disebut dengan client,
tapi client ini adalah manusia, jangan dibingungkan dengan istilah client pada
pemrosesan komputer. Dapat kita katakan sebuah user atau end user adalah ketika
melakukan proses akhir menggunakan sistem client server.
Gambar 3. Komponen Sistem Client Server
b.
Client
Client dapat berupa sebuah pemproses yang powerful atau dapat juga
berupa terminal tua dengan kemampuan proses yang terbatas. Secara mendasar
client adalah sebuah PC dengan sistem operasinya sendiri. Sebagian besar
pemrosesan banyak dilakukan di sebuah server dimana bagian-bagian dalam lingkup
pekerjaannya ditentukan oleh program komputer, inilah yang menyebabkan sistem
client server berbeda dengan sistem transaksi tradisional. Sistem client server
memungkinkan sebuah teknologi dan applikasinya digunakan bersamaan. Applikasi
disini termasuk didalamnya adalah pemroses pesan seperti e-mail, pemproses file
lokal seperti DBMS untuk browsing dan penghitungan, atau sharing resource
seperti sistem image processing, sistem optical character, sistem advance
grafic processing, plotter warna, atau sebuah printer. Perangkat-perangkat ini
bisa saja berasal dari berbagai vendor yang ada. Untuk memfasilitasi query
pemprosesan dari client, sebagian besar sistem client server menggunkaan Structured
Query Language (SQL) yang merupakan struktur bahasa tingkat tinggi. SQL
dengan database relationalnya adalah standar de facto untuk hampir
sebagian besar sistem client server. Salah satu komponen terpenting sistem
client server adalah User Interface (UI), yang digunakan user untuk
berkomunikasi. Bagi user yang seorang programmer, UI tidak mesti user friendly,
tapi untuk end user yang bukan programmer sangat dibutuhkan UI yang user
friendly. Dibutuhkan Graphical User Interface (GUI) untuk end user karena GUI
menampilkan grafis untuk melakukan akses dengan icon-icon tanpa perlu memasukan
perintah pemrograman. Kedepannya GUI tidak hanya digunakan untuk menggantikan
akses perintah pemprograman tapi juga digunakan untuk grafik, voice, video,
animasi, untuk selanjutnya menjadi sebuah teminal multimedia.
c.
Network dan
Transmisi
Server dan client dapat terkoneksi dengan sebuah media transmisi.
Media transmisi ini dapat berupa kabel, wireless, atau fiber. Dengan media ini
memungkinkan sebuah perusahaan untuk melakukan enterprice network lebih besar
dalam sebuah workgroup atau departemen. Untuk itu dibutuhkan interoperability
sebagai contoh operasi dan pertukaran informasi yang heterogen melalui berbagai
perangkat software dalam jaringan. Esensinya adalah keterbukaan dalam melakukan
pertukaran baik komponen dan software yang berasal dari vendor yang
berbeda-beda. Dengan interoperability baik vendor dan customer
akan mendapatkan keuntungan.
Interoperability memberikan dampak pada arsitektur jaringan. Awal
sebuah arsitektur jaringan adalah SNA namun arsitektur ini bersifar proprietary
dan tidak terbuka dengan vendor lainnya. Kemudian sebagian besar orang beralih
ke OSI yang di standarkan oleh ISO (International Standards Organization).
OSI banyak di gunakan di Eropa namun kurang berkembang di Amerika Serikat. Di
Amerika Serikat muncul TCP/IP yang kemudian di dukung oleh Unix User Group.
d.
Servers
Konektivitas adalah hal yang terpenting namun bukan satu-satunya
faktor untuk mendapatkan efisiensi dan efektivitas sharing resource yang
dimiliki. Dibutuhkan sebuah perangkat yang memiliki kemampuan mengontrol
software, menjalankan program applikasi, dan mengakses database dengan mudah
dan cepat. Untuk itulah diperlukan sebuah Server. Sebuah Server harus mendukung
spesifikasi yang mendukung resource sharing seperti Network Server Operating
System, Multiple User Interface, GUI (Graphic User Interface), dialog
oriented cleint – server languange seperti SQL dan database arsitektur. Saat
ini resuorce bisa tersebar secara spasial tidak hanya berada dalam batasan
sebuah negara namun sudah antar negara yang membutuhkan interkoneksi yang
tinggi.
Beberapa software dapat diperoleh dari vendor atau software house.
Software tersebut bisa bersifat mainframe centric (sentral) atau PC server
centric. Namun selain semua hal yang tersedia pada paket software tersebut
tetap dibutuhkan in house sofware development. Juga perlu untuk
mengintegrasikan sistem client server dengan sistem informasi yang telah ada
dan menggunakan sistem tersebut tidak hanya sebagai end user tapi juga bekerja
diantara group end user.
Server melakukan pemprosesan mirip dengan pemrosesan yang ada
disisi client. Namun ada sedikit perbedaan, biasanya sebuah server tidak
mempunyai User Interface karena didesain untuk networking, memproses database
dan memproses applikasi. Pembeda antara pemrosesan client dan server ada pada
tanggungjawab dan fungsi dari pemrosesan yang dilakukan. Sebagai contoh sebuah
server dapat bertindak sebagai repository dan penyimpanan informasi dalam kasus
pada file server. Tipe dari Server tergantung pada kebutuhan dan tujuan sistem.
Dalam beberapa kasus sebuah server harus mampu melakukan multitaskting (membentuk
multi fungsi secara simultan), menggunakan multiple operating system, lebih
portable, memiliki skalabilitas, dan memiliki waktu respon yang cepat untuk
melakukan teleprosesing. Dengan kapabilitas seperti itu menjadikan
server memiliki harga yang relatif mahal. Penyebab mahalnya harga server adalah
:
·
Network Management
·
Gateway function
termasuk akses keluar dan e-mail public
·
Penyimpanan
·
File Sharing
·
Batch processing
·
Bulletin Board
access
·
Facsimile
transmission
e.
Pemrosesan Database
Beberapa prinsip pemrosesan data pada server termasuk didalamnya
adalah integritas, sekuriti, dan recovery data. Enterprise data yang dibutuhkan
oleh sebuah perusahaan membutuhkan sebuah integrasi, pengaksesan data yang di
kendalikan dan kelola dengan securiti yang baik, dan recovery data dapat
dilakukan jika terjadi kegagalan sistem.
Beberapa data management dilakukan secara otomatis. Biasanya
dilakukan oleh DBMS yang berada di Server yang mengontrol akses diantara
pemprosesan multiple sistem dan mengintegrasikan akses data melalui network
management.
f.
Pemrosesan Applikasi
Data digunakan oleh program applikasi yang mana sebagian besarnya
berada di server. Ada beberapa applikasi client server yang disediakan oleh
vendor. Tools applikasi ini menjadikan pengembangan sistem client-server
menjadi lebih kompetitif. Pengembangan applikasi client-server dapat dilakukan
dengan beberapa cara yakni :
·
Fungsi pemprosesan
didistribusikan diantara client dan server. Porsi dari client dijalankan oleh end
user dengan menggunakan bahasa pemrograman database seperti SQL yang
memberikan semacam request data dan kemudian mengekstrak data tersebut dari
lokasinya dimana semua proses tersebut dikontrol oleh sistem operasi.
·
UI dan GUI menjadi
lebih sering digunakan karena tingkat kemudahan penggunaan menjadi lebih
penting.
·
Digunakannya Advance
networking seperti LAN
·
Code generator juga
digunakan, Metodelogi Objeck Oriented akan menambah tingkat penggunan.
·
Tools pengembangan
seperti SQL Server, FLOWMARK, Progress, ObjectView, Oracle menjadi sangat
diperlukan
Ketika sebuah applikasi diproses dan permintaan akan data dilakukan
oleh client, maka hasilnya dikirimkan melalui LAN. Hasil dari applikasi
tersebut dapat saja dilakukan perubahan bentuk untuk mendapatkan tampilan yang
lebih baik. Semuanya ini dilakukan di sisi client oleh end user melalui UI
(User Interface). Diagram skematik pendekatan client server ditunjukan pada
gambar 4.
Gambar 4- Applikasi Sistem Client Server
3.
Keuntungan Sistem
Client Server
·
Mengurangi tanggung
jawab dan biaya overhead
·
Kontrol biaya
operasional dan pengembangan yang lebih mudah
·
Waktu respon yang
lebih baik dalam pemrosesan.
·
Akses data yang
lebih besar bagi perusahaan. Sistem Client server mengamankan transaksi data
dan menyimpannya pada server untuk kemudian dapat di sharing, dimanipulasi,
dianalisa secara lokal.
·
Memungkinkan
pendistribusian proses dari tersentralisasi menjadi desktop computing
·
Menawarkan
kooperatif prosesing antara individu dan group antar departemen, geografis dan
zona waktu.
·
Rewriting software
pada sistem client server memberikan keuntungan untuk mendapatkan sistem yang
terintegrasi dan memberikan efisiensi.
·
Menawarkan friendlu
interface pada end user khususnya pada knowledge worker dan customer.
·
Keterlibatan yang
lebih untuk end user pada implementasi IT.
·
Arsitektur terbuka
dan sistem terbuka memberikan fleksibilitas dalam memilih konfigurasi hardware
yang berbeda, network, dan DBMS dari berbagai vendor.
4.
Hambatan
Implementasi Sistem Client Server
a.
Organisasi
·
Skill personel yang
kurang memadai untuk implementasi sistem client server.
·
Anti perubahan
terhadap teknologi baru.
·
Biaya konversi
·
Membutuhkan
koordinasi dan kontrol yang lebih pada end user.
b.
Teknologi
·
Membutuhkan
infrastruktur LAN dan WAN
·
Skill dan peralatan
yang belum memadai
·
Belum adanya
pemahaman dan pengalaman dalam merencanakan sistem client server
·
Tidak tersedianya
produk dan tools pengembangan sistem client server
·
Sedikitnya applikasi
client server
·
Sedikitnya standar
nasional dan internasional untuk sistem client server.
0 komentar:
Posting Komentar